Apakah Seorang Mukmin Masuk Surga dengan Amalnya atau dengan Rahmat dan Kasih Sayang Allah?

Apakah seorang mukmin masuk surga dengan amalnya atau dengan rahmat dan kasih sayang Allah?

Ibnul Qayyim-rahimahullah- memberikan penjelasan tentang hal ini, beliau mengatakan:

Sesungguhnya surga dimasuki seorang mukmin karena semata-mata berkat rahmat Allah bukan karena amal yang dilakukan oleh seorang hamba, walaupun bisa kita katakan bahwa amal itu merupakan sebab sebab saja sehingga Allah menetapkan dalam ayat

وتلك الجنة التى أورثتموها بما كنتم تعملون

"Surga itu kalian warisi dengan amal-amal yang kalian lakukan."

bahwa seorang itu masuk surga dengan "sebab" amal ibadahnya (huruf jar "ba'" dalam ayat ini adalah lissababiyyah/menunjukkan sebab). Dan Nabi -shallallahu alaihi wasallam- menafikan anggapan bahwa seorang itu masuk surga dengan amal ibadahnya dengan sabda beliau:

لَنْ يُدْخِلَ أحَدًا عَمَلُهُ الجَنَّةَ

"Seorang dari kalian tidak akan masuk surga dengan amalnya."

Selanjutnya Ibnul-rahimahullah-memberikan penjelasan untuk mengkomromikan dua dalil yang zohirnya terlihat seperti kontradikti, yaitu antara ayat:

وتلك الجنة التى أورثتموها بما كنتم تعملون

"Surga itu kalian warisi dengan amal-amal yang kalian lakukan."

dengan hadits:

لَنْ يُدْخِلَ أحَدًا عَمَلُهُ الجَنَّةَ

"Seorang dari kalian tidak akan masuk surga dengan amalnya."

Beliau mengatakan, tidak ada kontradisi antara dua dalil ini, karena dua alasan:

Pertama: apa yang disebutkan oleh Sufyan dan lainnya, dia mengatakan: "Mereka (para salaf) mengatakan: "Kita selamat dari neraka karena ampunan Allah, kita masuk surga karena rahmat Allah, adapun penempatan kita pada derajat tertenentu di surga maka dengan amal shalih kita." Kedua: hal yang ditiadakan/ditolak/dinafikan pada hadits di atas adalah "al-mu'awadhah" (transaksional, kesesuaian antara perbuatan/amal dengan ganjaran -karena bagaimanapun banyaknya amal ibadah seorang mukmin tak akan sebanding dengan ganjaran surga luar biasa yang akan diterimanya di akhirat-). (Haadil Arwaah: hlm.176-178).

Tweet