Di antara aqidah Ahlus Sunnah wal Jama'ah adalah menetapkan adanya
nikmat dan azab di alam Barzakh (kubur), hal itu sesuai dengan kondisi dan
keadaan (amal perbuatan) seseorang di dunia semasa hidupnya. Hal ini
berdasarkan dalil-dalil yang secara gambalang menyebutkan tentang hal tersebut,
semisal firman Allah -ta'ala- di dalam al-Qur'an:
النَّارُ يُعْرَضُونَ عَلَيْهَا
غُدُوّاً وَعَشِيّاً وَيَوْمَ تَقُومُ السَّاعَةُ أَدْخِلُوا آلَ فِرْعَوْنَ
أَشَدَّ الْعَذَابِ
"Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang, dan pada
hari terjadinya kiamat. (Dikatakan kepada mala'ikat): "Masukkanlah Fir'aun
dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras." (QS.Gofir/al-Mukmin: 46).

Di dalam ayat ini disebutkan Fir'aun dan kaumnya ditimpakan azab pagi
dan sore hari, padahal mereka sudah mati. Dari sinilah para ulama menetapkan
adanya azab dan siksa kubur.
Ibnu Katsir -rahimahullah- mengatakan:
"Ayat ini merupakan dalil yang penting bagi Ahlus Sunnah wal Jama'ah
tentang adanya azab kubur.." (Tafsir Ibn Katsir: 4/82).
Begitu pula terdapat hadits-hadits shahih dari Nabi -shallallahu alaihi
wasallam- yang menyebutkan tentang azab kubur ini, di antaranya dalam do'a yang
diajarkan oleh Nabi -shallallahu alaihi wasallam-:
اللَّهُمَّ إنِّي أَعُوذُ بِكَ مِن
عَذَابِ جَهَنَّمَ، وَمِنْ عَذَابِ القَبْرِ، وَمِنْ فِتْنَةِ المَحْيَا
وَالْمَمَاتِ، وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ المَسِيحِ الدَّجَّالِ
"Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mua dari azab neraka
Jahannam, dari azab kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian dan dari
kejelekan ujian Dajjal." (HR.Muslim: 588).
Sisi Lain Alam Barzakh
Di antara beberapa hal yang mungkin termasuk "catatan pinggir"
yang dituliskan dan dikutip oleh beberapa
ulama tentang kehidupan di alam Barzakh adalah bersuanya ruh-ruh orang-orang
mukmin yang shalih di alam Barzakh.
Ibnul Qoyyim -rahimahullah- mengatakan:
المسألة الثانية وهى أن ارواح الموتى هل تتلاقي وتتزاور وتتذاكر أم لا ؟
وهي أيضاً مسألة شريفة كبيرة القدر
وجوابُها : أن الأرواح قسمان : أرواح معذبة ، وأرواح منعَّمة ؛ فالمعذبة في شغل
بما هي فيه من العذاب عن التزاور والتلاقي ، والأرواح المنعمة المرسلة غير
المحبوسة تتلاقى وتتزاور وتتذاكر ما كان منها في الدنيا وما يكون من أهل الدنيا ،
فتكون كل روح مع رفيقها الذي هو على مثل عملها
"Masalah yang kedua yaitu
apakah apakah ruh orang-orang yang meninggal bertemu dan saling mengunjungi?
Perkara ini juga merupakan
perkara yang penting, dan jawabannya adalah bahwasanya ruh orang yang meninggal
itu dibagi menjadi kelompok: ruh yang mendapatkan azab/sikasa dan ruh yang
mendapatkan nikmat kubur. Adapun ruh seseorang yang mendapatkan azab
maka ia tersibukkan dengan adanya azab itu dari melakukan ziarah dan pertemuan
dengan yang lain, adapun ruh-ruh yang mendapatkan nikmat yang tidak tertahan,
mereka saling bertemu, menziarahi dan mengenang kejadian-kejadian di antara
mereka dahulu di dunia dan juga mengenang tentang sahabat mereka di dunia,
sehingga setiap ruh akan bersama teman-teman sejenisnya dari segi amal
perbuatan…"(ar-Ruuh:17-18).
Demikian juga dalam hal ini terdapat riwayat shahih dari sahabat Abu Hurairah -radiallahu anhu- yang dishahihkan oleh al-AlBani-rahimahullah- (Silsilah as-Shahihah no.2758) tentang perjalanan ruh orang yang shalih/mukmin, tatkala seorang yang shalih akan meninggal ia didatangi oleh mala'ikat rahmah dengan membawa sutra putih, ruh yang harum semerbak itupun dibawa oleh malaikat...lalu dalam riwayat ini, Nabi -shallallahu alaihi wasallam- bersabda:
فَيَأْتُونَ بِهِ أَرْوَاحَ
الْمُؤْمِنِينَ فَلَهُمْ أَشَدُّ فَرَحًا بِهِ مِنْ أَحَدِكُمْ بِغَائِبِهِ
يَقْدَمُ عَلَيْهِ فَيَسْأَلُونَهُ مَاذَا فَعَلَ فُلانٌ مَاذَا فَعَلَ فُلانٌ
فَيَقُولُونَ: دَعُوهُ فَإِنَّهُ كَانَ فِي غَمِّ الدُّنْيَا. فَإِذَا قَالَ:
أَمَا أَتَاكُمْ ؟ قَالُوا: ذُهِبَ بِهِ إِلَى أُمِّهِ الْهَاوِيَةِ
Lalu mereka membawa ruh itu kepada orang-orang mukmin (yang meninggal
sebelumnya), (tatkala bertemu) mereka begitu senang dan gembira bertemu dengan
ruh itu, segembira seorang dari kalian yang bertemu dengan sahabat yang telah
begitu lama tak pernah bersua dengannya. Lantas mereka bertanya:
"Bagaimana kabar fulan, bagaimana kabar si fulan? Dia dahulu berada dalam
derita dunia. Lantas ia pun balik bertanya: "Bukannya si fulan itu sudah
mendatangi kalian? (sudah meninggal dunia). Mereka mengatakan: "Dia telah
dibawa kepada siksa kubur."
Ibnu Taimiyyah -rahimahullah- mengatakan:
وسواء كانت المدافن متباعدة في الدنيا
أو متقاربة ، قد تجتمع الأرواح مع تباعد المدافن ، وقد تفترق مع تقارب المدافن ،
يدفن المؤمن عند الكافر ، وروح هذا في الجنة ، وروح هذا في النار ، والرجلان
يكونان جالسيْن أو نائميْن في موضعٍ واحدٍ وقلبُ هذا ينعَّم ، وقلب هذا يعذَّب ،
وليس بين الروحيْن اتصال
"Walaupun tempat penguburan manusia berjauhan atau berdekatan di
dunia, sehingga ruh-ruh itu terkadang akan ngumpul walaupun kuburan mereka
berjauhan, begitu juga kadang mereka terpisah padahal kuburan mereka
berdekatan. (Yang terjadi) kadang ada orang mukmin yang dikuburkan dekat orang
kafir, ruhnya orang yang mukmin itu di dalam surga dan ruh orang kafir di dalam
siksa neraka…." (Majmu' Fatawa Ibn Taimiyyah: 24/368).
Tatkala menafsirkan ayat 171
dari surat Ali Imran:
يَسْتَبْشِرُونَ بِنِعْمَةٍ مِّنَ
اللَّهِ وَفَضْلٍ وَأَنَّ اللَّهَ لَا يُضِيعُ أَجْرَ الْمُؤْمِنِينَ
Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di -rahimahullah- menagtakan:
يهنىء بعضهم بعضا، بأعظم مهنأ به، وهو:
نعمة ربهم، وفضله، وإحسانه
"Mereka (orang-orang mukmin di alam Barzakh) saling memberi selamat
dengan nikmat agung, karunia dan kebaikan luar biasa (nikmat di alam Barzakh)…."
Selanjutnya beliau beliau mengatakan:
وفي هذه الآيات إثبات نعيم البرزخ، وأن
الشهداء في أعلى مكان عند ربهم، وفيه تلاقي أرواح أهل الخير، وزيارة بعضهم بعضا،
وتبشير بعضهم بعضا
"Dalam ayat ini terdapat keterangan tentang penetapan adanya nikmat
kubur (alam Barzakh), juga terdapat dalil tentang bahwasanya para syuhada'
berada di tempat tertinggi di sisi Rabb mereka, dan dalam ayat ini terdapat
dalil bahwasanya ruh-ruh orang-orang yang shalih akan saling bersua/berjumpa
dan saling menziarahi." (Tafsir as-Sa'di Alimran ayat: 171).
Wallohu a'lam.
0 Response to "Sisi Lain Alam Barzakh"
Posting Komentar
Pertanyaan dan komentar, akan kami balas secepatnya-insyaallah-.